Kenapa mau gw share? bukan nya karena secara tiba tiba gw berubah menjadi "romance guy", bukan, tapi sekedar menarik aja, karena dari cerita ini, satu hal yang gw paham, bahwa ternyata, hati perempuan itu sangat dalam, dan kita gak akan pernah bisa ukur seberapa dalam hatinya itu.
So, here it is . . .
****************************************************************
Jadi, awal tahun 2015, dari bulan Januari - Mei, gw sedang menjalani suatu program, yang dinamakan OJT (OnTheJob training)
(Wait, kenapa gw tetep gak bisa bikin kata kata serius ya? Ahh, bodo amat lah . . . )
Gw OJT di Medan, di salah satu perusahaan MultiFinance yang cukup terkemuka, dimana gw saat itu memang sedang dalam salah satu masa tahapan program 'Management Trainee" untuk menjadi Credit Analyst Retail (CA). Nah, OJT itu adalah salah satu tahapan di mana gw harus jalani after "In Class Training", sesudah OJT, baru gw menjalani masa assignment di cabang lain. Perusahaan tempat gw bernaung saat ini, cabangnya cukup luas, hampir di semua Provinsi ada, kecuali Aceh. Gw diwajibkan OJT, karena posisi CA di perusahaan gw secara grade adalah Officer, grade nya sama dengan posisi lain selevel Supervisor. Jadi, harus mengikuti program MT secara menyeluruh.
Nah, di cabang Medan tersebut, mentor gw adalah sorang CA Area. CA Area ini bekerja untuk menaungi membawahi CA-CA di bawah area wilayah kerjanya. Jadi, sleama OJT, tugas tugas yang gw kerjakan harus diawasi langsung oleh CA Area. CA Area yang jadi mentor gw saat itu, sebut saja namanya Kak Mawar (bukan nama sebenarnya), cantik, tinggi, sexy (beneran loh, potongan Asia's Next Top Model banget sumpah), tapi kalau lagi jutek, beuhh, cowo aja bakal ngerasa terintimidasi sama dia. Tapi meskipun cantik tinggi sexy, Kak Mawar udah married (yahh . . . ). Nah, CA di cabang Medan itu, juga perempuan, sebut aja namanya Kak Elsa (bukan Frozen ya, gw gak berani pasang nama aslinya cuy, ntar sekalinya dia baca, pasti dia langsung tahu kalau gw nyeritain dia). Kak Elsa ini, menurut penuturan para marketing staff, juteknya 11-12 sama Kak Mawar. Awalnya pun menurut gw juga jutek, tapi setelah kenal lebih jauh, ternyata orangnya asyik bgt, sangat terbuka, dan juga mau bgt ngajarin gw yang saat itu masih sangat bloon.
Singkat cerita, gw pun menjalani hari hari gw selama OJT di sana. Kak Mawar pun juga lama lama sangat peduli sama gw. Sampai akhirnya, gw lulus presentasi di cabang. Gw bahagia, setidaknya gw bisa melewati tahapan lulus di cabang, sebelum gw harus presentasi lagi di Head Office (HO), dengan bagian Credit HO (di HO ini baru benar benar dibantai, tapi gak perlu gw ceritain lah . . .)
Berita bahagia juga datang dari Kak Elsa. Kak Elsa akhirnya dipromosikan, setelah beberapa tahun menjadi CA, dipromosikan jadi CA Area untuk Area Manado. Gw juga ikutan seneng saat itu. Saat gw ngucapin selamat ke Kak Elsa, gw sempet ngomong, "Ciee Kak, dipindahin ke Manado, nanti ada yang kangen gak sama Kakak di sini?", Kak Elsa hanya tersenyum.
Sempat jadi pertanyaan gw, siapa yang nanti bakal gantiin Kak Elsa. Gw berharap sih gw. Tapi apa daya, bagai pungguk yang merindukan bulan. Tidak terkabul. Gw juga tahu kalau pasti gak bakal terkabul. CA junior baru lulus kayak gw, belum pantes untuk ditempatkan ke cabang Medan, yang hitungannya adalah Large Branch. Gw hanya tersenyum kecut, saat Kak Mawar bilang ke gw,"Belum pantes kamu, ngarep!". Hahaha . . .
Pengganti Kak Elsa adalah CA dari Medan 2 (perusahann gw punya 2 cabang di Medan). CA Medan 2 itu namanya Bang Jonatan. Bang Jo ini sebenarnya lebih senior dari Kak Elsa, dan juga sudah pantas untuk menduduki posisi CA Area. Namun, karena pertimbangan Bang Jo belum pernah bertugas di cabang Large Branch, akhirnya Kak Elsa yang lebih dulu dipromosikan, kemudian Bang Jo yang ditunjuk untuk menggantikan Kak Elsa (pada akhirnya pun, setahun kemudian, saat gw nulis cerita ini, Bang Jo sekarang menjadi CA Area di Area Padang)
Nah mengenai Bang Jo itu, kebetulan pada bulan yang sama, Bang Jo akan menikah. Tanggal pernikahannya pun sudah samapi terdengar ke cabang Medan. Semua yang mengenal Bang Jo, ikut berbahagia, termasuk Kak Elsa. Namun, salah satu marketing staff, Bang Heri, sempat bercanda ke Kak Elsa, "Elsa, entar kamu datang gak ke acara nikahan si Jonatan?", sambil tersenyum penuh arti. Kak Elsa hanya tersenyum. Gw yang penasaran, sempat bertanya ke Bang Heri, "Loh memang kenapa Bang?". Bang Heri tersenyum, "Kamu gak tau ceritanya ya,?" belum sempat Bang Heri menyelesaikan ceritanya, dia dipanggil sama BM.
Kemudian, seminggu sebelum hari terakhir Kak Elsa di cabang Medan, Bang Jo datang. Dia datang dalam rangka semacam sertijab dengan Kak Elsa, sekaligus membagiakan undangan pernikahannya. Pernikahannya hari Sabtu minggu itu. Gw liat ketika Kak Elsa ketemu Bang Jo, mereka sangat akrab. Gw juga sempet berkenalan dengan Bang Jo, orangnya sangat berwibawa. Kemudian, Kak Elsa dan Bang Jo, saling ngobrol bareng, sambil Kak Elsa menceritakan bagaimana keadaan di cabang Medan, hal hal yang harus dijadikan concern, mengenai portfolio cabang, produk cabang, dll. Dari obrolan mereka berdua, gw ngeliat kalau Kak elsa sangat akrab dengan bang Jo, seakan ada sesuatu yang lebih dari mereka berdua. Tiba tiba, Kak Mawar bilang sama gw, "Ren, kamu juga ikutan ngobrol tuh, nanti kamu jadi PJS ya selama beberapa hari." Gw tanya, "kenapa Kak?", Kak Mawar, dengan gaya juteknya menjawab, "Iyalah, minggu depan gw mau raker di hari Kamis - Sabtu, Elsa hari Rabu terakhir di sini, sedangkan Minggu depan full Jo bakalan honeymoon, jadi kamu PJS selama 3 hari!". Gw pun mengiyakan, mencoba membayangkan bagaimana jadinya gw yang masih bloon mengahadapi map aplikasi pengajuan kredit yang jumlahnya bertumpuk tiap harinya di Medan. Waduhh . . .
Saat hari Sabtu, gw ke kantor. Tapi gw lihat, Kak Elsa gak masuk. Kak Mawar bilang, katanya Kak Elsa sedang sakit perut. Alasan yang cukup berlebihan menurut gw. Siang harinya, gw dan temen gw, (Sebut saja namanya temen, temen gw itu baru selesai presentasi di HO, dan mendapat assignment di salah satu cabang Area Medan, kebetulan dia juga asli orang medan) siap siap mau berangkat ke tempat acara pernikahan Bang Jo. Gw lihat, muka Kak Mawar cemas, kemudian ngomong ke gw, "Ren, kamu datang ke acara nikahan Bang Jo kan?"
"Iya Kak, kenapa?"
"Gw titip amplop punya gw sama punya Elsa ya, aku ada perlu mendadak"
Gw sebenarnya agak keberatan, karena posisinya gw cuma berangkat berdua dengan temen gw. Dan gw liat, orang Cabang Medan gak ada yang rencana berangkat berbarengan. Akhirnya gw pun mengiyakan permintaan Kak Mawar. Kak Mawar sempet bulang, "Tolong amplopnya sampaikan langsung ke Jonatan ya ren."\
Akhirnya gw pun berangkat dengan temen gw naik angkot. Kebetulan, saat samapi di gedung, acara pernikahannya sedang acara makan siang, sebelum acara adat pernikahan dilanjutkan kembali. Pas banget, gw pun bisa langsung ke pelaminan, ketemu ke Bang Jo. Saat gw menyalami Bang Jo dan mempelainya, Bang Jo sedikit terlihat bingung dan bertanya,"Loh ren, kok cuma berdua, yang lain mana? Kak Mawar dan Elsa mana?"
"Oh iya Bang, yang lain tadi gw lihat masih ada kerjaan. Kalau Kak Mawar dan Kak elsa, gak bisa datang. Ini makanya ada titipan amplop dari mereka", seraya gw sambil menyerahkan amplopnya ke tangan Bang Jo. Bang Jo hanya tersenyum agak bingung, lalu , "Oh yasudah, kalian langsung makan aja ya ke atas,". Gw dan temen gw pun ke lantai atas untuk makan siang. Lumayan makan gratis. Di lantai atas, gw ngeliat beberapa orang yang mukanya familiar, tak lain adalah para staff cabang Medan 2. Setelah makan, gw dan temen gw memutuskan untuk pulang.
Hari Senin, gw kasih souvenir dari acara nikah Bang Jo ke Kak Mawar dan Kak Elsa. Gw tanya ke Kak elsa, kenapa hari Sabtu gam masuk, Kak elsa cuma bilang," Iya ren, sedang sakit perut".
Pada hari Rabu, hari terakhir Kak Elsa di Medan, Kak Elsa pamitan dengan rekan rekan nya di kantor. Beberapa rekan Kak Elsa bahkan menetesakan air mata, karena merasa akan sulit bertemu dengan Kak Elsa lagi. Gw pun jadi ikutan sedih. Kak Mawar juga memberikan hadiah ke Kak Elsa, sambil berkata, "Be great ya sa di Manado, kamu pasti bisa.". Gw pun ikut bersalaman dengan Kak Elsa, "Sampai ketemu lagi ya Kak, siapa tau nanti aku malah assignemnt di area Manado." Kak Elsa hanya tersenyum.
Sebelum Kak Elsa pulang, tiba tiba gw teringat sesuatu. Password email CA. Gw inget, gw bakal jadi PJS selama beberapa hari, jadi gw perlu email CA cabang untuk update, barangkali ada kebijakan terbaru dari perusahaan. Gw pun bertanya ke Kak Elsa, "Kak, password email CA cabang medan apa kak, aku perlu barangkali ada informasi tertentu.". Kak Elsa bingung, seakan akan ragu untuk menjawab, namun kemudian Kak Elsa menjawab, "Oh iya ya, nati besok kan kamu jadi PJS ya? Passwordnya "tanaldov" ya.". Setelah mencatat password email tersebut, aku hanya menyimpan kertas tersebut. Tak ada prasangka, bahwa password yang kurasa namanya aneh itu, ternyata menyimpan arti.
Esoknya, aku menjadi PJS di cabang. Sendirian, tanpa bantuan Kak Mawar, karena Kak Mawar sedang ke HO. Awalnya aku sangat lelah, apalagi beberapa Supervisor Marketing complain mengenai lambatnya pekerjaanku. Untungnya, BM cabang saat itu sangat baik. Dia mengerti kondisi gw, dan cuma berkata, "kerjakan semampu kamu aja ya ren, saya ngerti kok, kamu masih baru". wah, thanks a lot Sir. Bahkan, saat hari terakhir gw PJS, Pak BM sempet bilang, "terimakasih ya ren buat bantuannya.". Sama sama Pak.
Hari Senin kembali datang. Kak Mawar sudah kembali. Bang Jo pun juga datang, siap untuk memulai pekerjaan sebagai CA Medan. Gw cukup bernafas lega. Kak Mawar juga berterima kasih, "Thanks ya ren, nanti kamu minggu depan presentasi ya di HO, aku sudah dapet email panggilan untuk kamu. Selama beberapa hari terakhir di sini, ya kamu bantuin aja Jonatan ya, sekalian kamu supaya bisa belajar terus". Sesaat setelah beberapa lama di depan komputer, Bang Jo bertanya ke Kak Mawar, "Kak, password email cabang Medan apa ya? ada dikasih tau sama si Elsa?", kak Mawar hanya menggeleng. Aku berkata ke Bang Jo, "Aku tahu Bang, passwordnya 'tanaldov'"
"Apa ren bagaimana?" Tanya Bang Jo. Gw pun ngebantu Bang Jo. "Passwordnya T-A-N-A-L-D-O-V". Bang Jo hanya tersenyum penuh arti. Kemudian, Kak Mawar ikut menimpali, "Ciee, passwornya nama kamu Jo, Elsa belum bisa move on kayaknya dari kamu. Gw hanya bingung, kemudian tersadar, astaga, itu kan singkatan nama Bang Jo, dari Jonatan Geraldo. Gw gak paham apa maksud huruf V di bagian terakhir. Kak Mawar hanya mengatakan, "Mungkin bagian V terakhir itu maksudnya Love". Bang Jo yang mendengar hal itu, hanya bisa tersipu malu, dengan wajahnya yang memerah.
Tersadar akan arti dari password tersebut, gw hanya bisa berkesimpulan, mungkinkah Kak Elsa memang masih mencintai Bang Jo? Mungkinkah itu alasan, Kak Elsa tidak masuk kantor saat Hari H pernikahan Bang Jo? Mungkinkah saat itu Kak Mawar membatalkan datang ke pernikahan Bang Jo, karena khawatir dengan Elsa, dan mencoba menenangkan Elsa? Belakangan, yang gw tahu dari salah satu staff senior di kantor, Kak Elsa dan Bang Jo memang pernah memiliki hubungan yang cukup dekat. Namun, kemudian mereka bubar, dan gak ada yang tahu juga apa penyebab pastinya kenapa mereka akhirnya putus di tengah jalan. Saat ini Kak Elsa masih berada di Manado, dan terakhir gw contact Kak Elsa, dia masih single di Manado. Sedangkan Bang Jo, menurut info dari temen gw di Medan, Bang Jo sekarang memang jadi CA Area di area Padang, dan saat ini tinggal di Padang bersama dengan istri dan anaknya yang masih baby.
*********************************************************************************************
Mungkin kalian yang baca, pasti berkata, "Ihh, cerita gak mutu macam apa ini?. Tapi jujur, gw gak peduli. Gw ngerasa sayang banget, kalau cerita ini gak gw share di blog gw. Mungkin sebagian orang merasa, cerita gw ini gak lebih kaya gosip. Namun, cerita gw ini 99% based on true story. Dan gw cuma ngerasa, cerita ini terlalu manis untuk gw lupain begitu aja.
Satu quotes:"Dalamnya hati wanita itu tidak pernah akan bisa terukur. Wanita selalu berhasil menutupi kedalaman hatinya, dengan wajah yang teduh, bagaikan air di tengah lautan. Teduh namun dalam".

