Senin, 23 Mei 2016

Passwordku, hatiku . . . #officeromance

Oke, udah lama (BGT), gw gak ngeblog, kali ini gw mau cerita, bukan cerita yang "unik" memang, agak agak romance gitu lah, hahaha, tapi ini based on true story.

Kenapa mau gw share? bukan nya karena secara tiba tiba gw berubah menjadi "romance guy", bukan, tapi sekedar menarik aja, karena dari cerita ini, satu hal yang gw paham, bahwa ternyata, hati perempuan itu sangat dalam, dan kita gak akan pernah bisa ukur seberapa dalam hatinya itu.

So, here it is . . .

****************************************************************


Jadi, awal tahun 2015, dari bulan Januari - Mei, gw sedang menjalani suatu program, yang dinamakan OJT (OnTheJob training)

(Wait, kenapa gw tetep gak bisa bikin kata kata serius ya? Ahh, bodo amat lah . . . )

Gw OJT di Medan, di salah satu perusahaan MultiFinance yang cukup terkemuka, dimana gw saat itu memang sedang dalam salah satu masa tahapan program 'Management Trainee" untuk menjadi Credit Analyst Retail (CA). Nah, OJT itu adalah salah satu tahapan di mana gw harus jalani after "In Class Training", sesudah OJT, baru gw menjalani masa assignment di cabang lain. Perusahaan tempat gw bernaung saat ini, cabangnya cukup luas, hampir di semua Provinsi ada, kecuali Aceh. Gw diwajibkan OJT, karena posisi CA di perusahaan gw secara grade adalah Officer, grade nya sama dengan posisi lain selevel Supervisor. Jadi, harus mengikuti program MT secara menyeluruh.

Nah, di cabang Medan tersebut, mentor gw adalah sorang CA Area. CA Area ini bekerja untuk menaungi membawahi CA-CA di bawah area wilayah kerjanya. Jadi, sleama OJT, tugas tugas yang gw kerjakan harus diawasi langsung oleh CA Area. CA Area yang jadi mentor gw saat itu, sebut saja namanya Kak Mawar (bukan nama sebenarnya), cantik, tinggi, sexy (beneran loh, potongan Asia's Next Top Model banget sumpah), tapi kalau lagi jutek, beuhh, cowo aja bakal ngerasa terintimidasi sama dia. Tapi meskipun cantik tinggi sexy, Kak Mawar udah married (yahh . . . ). Nah, CA di cabang Medan itu, juga perempuan, sebut aja namanya Kak Elsa (bukan Frozen ya, gw gak berani pasang nama aslinya cuy, ntar sekalinya dia baca, pasti dia langsung tahu kalau gw nyeritain dia). Kak Elsa ini, menurut penuturan para marketing staff, juteknya 11-12 sama Kak Mawar. Awalnya pun menurut gw juga jutek, tapi setelah kenal lebih jauh, ternyata orangnya asyik bgt, sangat terbuka, dan juga mau bgt ngajarin gw yang saat itu masih sangat bloon.

Singkat cerita, gw pun menjalani hari hari gw selama OJT di sana. Kak Mawar pun juga lama lama sangat peduli sama gw. Sampai akhirnya, gw lulus presentasi di cabang. Gw bahagia, setidaknya gw bisa melewati tahapan lulus di cabang, sebelum gw harus presentasi lagi di Head Office (HO), dengan bagian Credit HO (di HO ini baru benar benar dibantai, tapi gak perlu gw ceritain lah . . .)

Berita bahagia juga datang dari Kak Elsa. Kak Elsa akhirnya dipromosikan, setelah beberapa tahun menjadi CA, dipromosikan jadi CA Area untuk Area Manado. Gw juga ikutan seneng saat itu. Saat gw ngucapin selamat ke Kak Elsa, gw sempet ngomong, "Ciee Kak, dipindahin ke Manado, nanti ada yang kangen gak sama Kakak di sini?", Kak Elsa hanya tersenyum.

Sempat jadi pertanyaan gw, siapa yang nanti bakal gantiin Kak Elsa. Gw berharap sih gw. Tapi apa daya, bagai pungguk yang merindukan bulan. Tidak terkabul. Gw juga tahu kalau pasti gak bakal terkabul. CA junior baru lulus kayak gw, belum pantes untuk ditempatkan ke cabang Medan, yang hitungannya adalah Large Branch. Gw hanya tersenyum kecut, saat Kak Mawar bilang ke gw,"Belum pantes kamu, ngarep!". Hahaha . . .

Pengganti Kak Elsa adalah CA dari Medan 2 (perusahann gw punya 2 cabang di Medan). CA Medan 2 itu namanya Bang Jonatan. Bang Jo ini sebenarnya lebih senior dari Kak Elsa, dan juga sudah pantas untuk menduduki posisi CA Area. Namun, karena pertimbangan Bang Jo belum pernah bertugas di cabang Large Branch, akhirnya Kak Elsa yang lebih dulu dipromosikan, kemudian Bang Jo yang ditunjuk untuk menggantikan Kak Elsa (pada akhirnya pun, setahun kemudian, saat gw nulis cerita ini, Bang Jo sekarang menjadi CA Area di Area Padang)

Nah mengenai Bang Jo itu, kebetulan pada bulan yang sama, Bang Jo akan menikah. Tanggal pernikahannya pun sudah samapi terdengar ke cabang Medan. Semua yang mengenal Bang Jo, ikut berbahagia, termasuk Kak Elsa. Namun, salah satu marketing staff, Bang Heri, sempat bercanda ke Kak Elsa, "Elsa, entar kamu datang gak ke acara nikahan si Jonatan?", sambil tersenyum penuh arti. Kak Elsa hanya tersenyum. Gw yang penasaran, sempat bertanya ke Bang Heri, "Loh memang kenapa Bang?". Bang Heri tersenyum, "Kamu gak tau ceritanya ya,?" belum sempat Bang Heri menyelesaikan ceritanya, dia dipanggil sama BM.

Kemudian, seminggu sebelum hari terakhir Kak Elsa di cabang Medan, Bang Jo datang. Dia datang dalam rangka semacam sertijab dengan Kak Elsa, sekaligus membagiakan undangan pernikahannya. Pernikahannya hari Sabtu minggu itu. Gw liat ketika Kak Elsa ketemu Bang Jo, mereka sangat akrab. Gw juga sempet berkenalan dengan Bang Jo, orangnya sangat berwibawa. Kemudian, Kak Elsa dan Bang Jo, saling ngobrol bareng, sambil Kak Elsa menceritakan bagaimana keadaan di cabang Medan, hal hal yang harus dijadikan concern, mengenai portfolio cabang, produk cabang, dll. Dari obrolan mereka berdua, gw ngeliat kalau Kak elsa sangat akrab dengan bang Jo, seakan ada sesuatu yang lebih dari mereka berdua. Tiba tiba,  Kak Mawar bilang sama gw, "Ren, kamu juga ikutan ngobrol tuh, nanti kamu jadi PJS ya selama beberapa hari." Gw tanya, "kenapa Kak?", Kak Mawar, dengan gaya juteknya menjawab, "Iyalah, minggu depan gw mau raker di hari Kamis - Sabtu, Elsa hari Rabu terakhir di sini, sedangkan Minggu depan full Jo bakalan honeymoon, jadi kamu PJS selama 3 hari!". Gw pun mengiyakan, mencoba membayangkan bagaimana jadinya gw yang masih bloon mengahadapi map aplikasi pengajuan kredit yang jumlahnya bertumpuk tiap harinya di Medan. Waduhh . . .

Saat hari Sabtu, gw ke kantor. Tapi gw lihat, Kak Elsa gak masuk. Kak Mawar bilang, katanya Kak Elsa sedang sakit perut. Alasan yang cukup berlebihan menurut gw. Siang harinya, gw dan temen gw, (Sebut saja namanya temen, temen gw itu baru selesai presentasi di HO, dan mendapat assignment di salah satu cabang Area Medan, kebetulan dia juga asli orang medan) siap siap mau berangkat ke tempat acara pernikahan Bang Jo. Gw lihat, muka Kak Mawar cemas, kemudian ngomong ke gw, "Ren, kamu datang ke acara nikahan Bang Jo kan?"
"Iya Kak, kenapa?"
"Gw titip amplop punya gw sama punya Elsa ya, aku ada perlu mendadak"
Gw sebenarnya agak keberatan, karena posisinya gw cuma berangkat berdua dengan temen gw. Dan gw liat, orang Cabang Medan gak ada yang rencana berangkat berbarengan. Akhirnya gw pun mengiyakan permintaan Kak Mawar. Kak Mawar sempet bulang, "Tolong amplopnya sampaikan langsung ke Jonatan ya ren."\

Akhirnya gw pun berangkat dengan temen gw naik angkot. Kebetulan, saat samapi di gedung, acara pernikahannya sedang acara makan siang, sebelum acara adat pernikahan dilanjutkan kembali. Pas banget, gw pun bisa langsung ke pelaminan, ketemu ke Bang Jo. Saat gw menyalami Bang Jo dan mempelainya, Bang Jo sedikit terlihat bingung dan bertanya,"Loh ren, kok cuma berdua, yang lain mana? Kak Mawar dan Elsa mana?"
"Oh iya Bang, yang lain tadi gw lihat masih ada kerjaan. Kalau Kak Mawar dan Kak elsa, gak bisa datang. Ini makanya ada titipan amplop dari mereka", seraya gw sambil menyerahkan amplopnya ke tangan Bang Jo. Bang Jo hanya tersenyum agak bingung, lalu , "Oh yasudah, kalian langsung makan aja ya ke atas,". Gw dan temen gw pun ke lantai atas untuk makan siang. Lumayan makan gratis. Di lantai atas, gw ngeliat beberapa orang yang mukanya familiar, tak lain adalah para staff cabang Medan 2. Setelah makan, gw dan temen gw memutuskan untuk pulang.

Hari Senin, gw kasih souvenir dari acara nikah Bang Jo ke Kak Mawar dan Kak Elsa. Gw tanya ke Kak elsa, kenapa hari Sabtu gam masuk, Kak elsa cuma bilang," Iya ren, sedang sakit perut".

Pada hari Rabu, hari terakhir Kak Elsa di Medan, Kak Elsa pamitan dengan rekan rekan nya di kantor. Beberapa rekan Kak Elsa bahkan menetesakan air mata, karena merasa akan sulit bertemu dengan Kak Elsa lagi. Gw pun jadi ikutan sedih. Kak Mawar juga memberikan hadiah ke Kak Elsa, sambil berkata, "Be great ya sa di Manado, kamu pasti bisa.". Gw pun ikut bersalaman dengan Kak Elsa, "Sampai ketemu lagi ya Kak, siapa tau nanti aku malah assignemnt di area Manado." Kak Elsa hanya tersenyum.

Sebelum Kak Elsa pulang, tiba tiba gw teringat sesuatu. Password email CA. Gw inget, gw bakal jadi PJS selama beberapa hari, jadi gw perlu email CA cabang untuk update, barangkali ada kebijakan terbaru dari perusahaan. Gw pun bertanya ke Kak Elsa, "Kak, password email CA cabang medan apa kak, aku perlu barangkali ada informasi tertentu.". Kak Elsa bingung, seakan akan ragu untuk menjawab, namun kemudian Kak Elsa menjawab, "Oh iya ya, nati besok kan kamu jadi PJS ya? Passwordnya "tanaldov" ya.". Setelah mencatat password email tersebut, aku hanya menyimpan kertas tersebut. Tak ada prasangka, bahwa password yang kurasa namanya aneh itu, ternyata menyimpan arti.

Esoknya, aku menjadi PJS di cabang. Sendirian, tanpa bantuan Kak Mawar, karena Kak Mawar sedang ke HO. Awalnya aku sangat lelah, apalagi beberapa Supervisor Marketing complain mengenai lambatnya pekerjaanku. Untungnya, BM cabang saat itu sangat baik. Dia mengerti kondisi gw, dan cuma berkata, "kerjakan semampu kamu aja ya ren, saya ngerti kok, kamu masih baru". wah, thanks a lot Sir. Bahkan, saat hari terakhir gw PJS, Pak BM sempet bilang, "terimakasih ya ren buat bantuannya.". Sama sama Pak.

Hari Senin kembali datang. Kak Mawar sudah kembali. Bang Jo pun juga datang, siap untuk memulai pekerjaan sebagai CA Medan. Gw cukup bernafas lega. Kak Mawar juga berterima kasih, "Thanks ya ren, nanti kamu minggu depan presentasi ya di HO, aku sudah dapet email panggilan untuk kamu. Selama beberapa hari terakhir di sini, ya kamu bantuin aja Jonatan ya, sekalian kamu supaya bisa belajar terus". Sesaat setelah beberapa lama di depan komputer, Bang Jo bertanya ke Kak Mawar, "Kak, password email cabang Medan apa ya? ada dikasih tau sama si Elsa?", kak Mawar hanya menggeleng. Aku berkata ke Bang Jo, "Aku tahu Bang, passwordnya 'tanaldov'"
"Apa ren bagaimana?" Tanya Bang Jo. Gw pun ngebantu Bang Jo. "Passwordnya T-A-N-A-L-D-O-V". Bang Jo hanya tersenyum penuh arti. Kemudian, Kak Mawar ikut menimpali, "Ciee, passwornya nama kamu Jo, Elsa belum bisa move on kayaknya dari kamu. Gw hanya bingung, kemudian tersadar, astaga, itu kan singkatan nama Bang Jo, dari Jonatan Geraldo. Gw gak paham apa maksud huruf V di bagian terakhir. Kak Mawar hanya mengatakan, "Mungkin bagian V terakhir itu maksudnya Love". Bang Jo yang mendengar hal itu, hanya bisa tersipu malu, dengan wajahnya yang memerah.

Tersadar akan arti dari password tersebut, gw hanya bisa berkesimpulan, mungkinkah Kak Elsa memang masih mencintai Bang Jo? Mungkinkah itu alasan, Kak Elsa tidak masuk kantor saat Hari H pernikahan Bang Jo? Mungkinkah saat itu Kak Mawar membatalkan datang ke pernikahan Bang Jo, karena khawatir dengan Elsa, dan mencoba menenangkan Elsa? Belakangan, yang gw tahu dari salah satu staff senior di kantor, Kak Elsa dan Bang Jo memang pernah memiliki hubungan yang cukup dekat. Namun, kemudian mereka bubar, dan gak ada yang tahu juga apa penyebab pastinya kenapa mereka akhirnya putus di tengah jalan. Saat ini Kak Elsa masih berada di Manado, dan terakhir gw contact Kak Elsa, dia masih single di Manado. Sedangkan Bang Jo, menurut info dari temen gw di Medan, Bang Jo sekarang memang jadi CA Area di area Padang, dan saat ini tinggal di Padang bersama dengan istri dan anaknya yang masih baby.

*********************************************************************************************

Mungkin kalian yang baca, pasti berkata, "Ihh, cerita gak mutu macam apa ini?. Tapi jujur, gw gak peduli. Gw ngerasa sayang banget, kalau cerita ini gak gw share di blog gw. Mungkin sebagian orang merasa, cerita gw ini gak lebih kaya gosip. Namun, cerita gw ini 99% based on true story. Dan gw cuma ngerasa, cerita ini terlalu manis untuk gw lupain begitu aja.

Satu quotes:"Dalamnya hati wanita itu tidak pernah akan bisa terukur. Wanita selalu berhasil menutupi kedalaman hatinya, dengan wajah yang teduh, bagaikan air di tengah lautan. Teduh namun dalam".



Senin, 22 September 2014

Medical Gossip! Tes DNA buat bayi dalam kandungan (Case from Catatan Hati Seorang Istri)

Hi guys! OK, belakangan ini, gw lagi jadi penonton sinetron. Yup, SINETRON! Semua prinsip yang gw buat sekokoh tembok, prinsip yang dengan lantang gw katakan, "Saya benci SINETRON!!!", akhirnya runtuh, kena bom molotov. And, in this case, bom molotovnya adalah . . .

Jeng-jeng!!! (Sumpah, 4LAy bgt gw pake "jeng-jeng")


(Btw, itu kenapa air matanya Mbak Hana cuma setengah?)

OK, 'bom molotov' ini sebenernya belum menghancurkan tembok prinsip gw. Retak mungkin iya. Gw sampe saat ini belum bisa mencintai sinetron dari negeri kita sendiri, dengan alasan, well, tau sendiri lah alasannya, gak perlu gw jelasin lagi. Tapi, sekokoh-kokohnya prinsip, gak bakal berkutik kalau Mama berkuasa atas remote TV (#hadeuh)

Gampang aja sebenernya buat gw menghindari nonton sinetron, ada Wi-Fi kok di rumah, tinggal internetan doang, dan gw lakuin itu all the time. Tapi, belakangan ini, gw lagi sering aja ikutan nimbrung kalau Mama lagi nonton TV, gak tau kenapa. Dan setelah gw ikutin jalan cerita nih sinetron beberapa episode terakhir (sumpah, addicting banget, padahal jalan ceritanya gampang bgt ketebak), ada satu hal yang bikin gw bingung.

Apakah bisa, janin bayi yang masih dalam kandungan dilakukan tes DNA?

OK, sinopsis dikit ya ceritanya (buat yang alergi, lanjut aja ke paragraf berikutnya). Sebelumnya Mbak Hana sudah komitmen berpisah dengan Mas Bram, setelah Mas Bram selingkuh lagi sama Karin (the bitch in this story), dan Karim klaim kalau dia lagi hamil anaknya Mas Bram. Mas Bram gak percaya kalau Karin hamil anak dia. Singkat cerita, Karin minta supaya Mas Bram tes DNA untuk membuktikan kalau yang bayi dikandung Karin tuh bener anaknya Mas Bram. And then, bla bla bla bla . . . (sumpah, males ngetiknya gw!)

We all know that, tes DNA adalah salah satu 'bumbu penyedap' yang biasa dilakukan dalam sinetron, film, FTV, and so on, buat bikin jalan ceritanya makin 'gurih' (well, salah satu penyebab sinetron bikin ketagihan). Tes DNA, adalah peringkat ketiga tindakan medis yang bisa bikin sinetron dari script awal 30 episode jadi 300 episode (peringkat pertama, tabrak lari dengan mobil, di mana si korban bukannya buruan lari, malah teriak; peringkat kedua, akibat kecelakaan tabrak lari, amnesia).

Dari sekian banyak adegan tes DNA yang pernah gw lihat, setahu gw, selalu dilakukan pada salah satu tokoh yang hidup (maksudnye???). Maksud gw adalah, yang di tes DNA nya itu selalu orang yang kelihatan (again, maksudnye???) Aduh, you know what I mean lah! Intinya, belum pernah ada adegan tes DNA pada janin bayi dalam kandungan. Of course, di sinetron CHSI, gak ada adegan tes DNA pada janin bayi si Karin. Still, yang bikin gw penasaran adalah, gimana caranya, tes DNA pada bayi dalam kandungan?

Awalnya, gw kira, ini cuma another medical scene mistaken yang biasa dibuat di sinetron. Buat loe-loe yang berasal dari background kesehatan, atau at least sedikit paham tentang ilmu kesehatan, pasti pada tau adegan kesehatan aneh yang sering terjadi di sinetron. Mau contoh, nih:
-Amnesia, dimana orang jatuh kejedut, hilang ingatan completely (tapi masih bisa ngomong), dan ingatan balik lagi karena jatuh kejedut lagi (???)
-Cairan infus, dimana orang sekarat (dying), dokter berusaha menyuntik sesuatu di kantong infus, dan si pasien mendadak sembuh (I mean, really?)
-Defibrillate (alat kejut untuk serangan jantung, yang kaya setrika itu), but with full clothes on.
-Buta karena kecelakaan, which is karena gangguan syaraf, bisa sembuh dengan operasi donor kornea mata
-Doctor-patient confidentiality yang disalah-gunakan, di mana sang dokter/suster bebas menceritakan sejarah penyakit pasien pada completely stranger.
-And so on, so on, , , 

Tapi ternyata, tes DNA pada janin bayi dalam kandungan kenyataanya memang ada! 

Gw coba google-ing tentang tes DNA tersebut. Memang, gw gak berhasil dapat info dari sumber terpercaya. Mungkin karena background gw bukan dari kesehatan, gw jadi gak tahu di mana pusat informasi jurnal kesehatan online (mungkin karena gw males aja nyarinya). 
 
Dari beberapa sumber yang gw dapet, untuk tes DNA janin bayi dalam kandungan, para pelaku kesehatan dahulu melakukannya dengan mengekstrak cairan ketuban/plasenta. Namun hal ini beresiko karena dapat menyebabkan keguguran. (Gue bukan orang kesehatan, tapi kalau dari logika gw, ya iyalah beresiko, bukannya ketuban/plasenta itu mudah rapuh ya? Correct Me If I'm Wrong)

Tapi ada cara lain untuk menghindari hal tersebut, berikut link-nya:
1. Link_1
Di websiter tersebut, dijelaskan bahwa mereka hanya cukup menggunakan sampel darah si ibu hamil. Tes yang mereka lakukan adalah memeriksa sampel darah ibu hamil, dan meneliti DNA janin dan DNA si ibu. Caranya dengan memisahkan sel darah. Dengan algoritma tertentu, data DNA ibu akan disubstraksi dari data DNA pada plasma darah, yang sekitar 10%-nya berasal dari sel janin yang sudah rusak. Sel tersebut kemudian dibandingkan dengan data DNA janin, sehingga peneliti dapat memperkirakan DNA si ayah.
 
2. Link_2 
Di website ini, penjelasannya tidak lengkap. Tapi, sepertinya, metode yang mereka lakukan sama dengan di website sebelumnya, yaitu menggunakan tes darah.
 
(Sekali lagi, gw bukanlah orang dari background kesehatan. Dan, link website yang gw cantumin, bukanlah website yang berisi jurnal-jurnal ilmu kesehatan, melainkan hanyalah website informasi biasa. gw gak berani menjamin, bahwa info yang mereka berikan benar adanya. Dan gw juga gak menjamin informasi yang gw berikan ini benar. CMIIW)

Ternyata, beneran ada tes DNA buat janin bayi dalam kandungan. Satu hal, kalau memang yang diberitakan dalam website yang gw cantumin itu benar adanya, salut deh gw sama teknologi kesehatan sekarang.

And also, kudos for sinetron Indonesia, yang sudah berani menceritakan tentang sebuah tindakan medis yang benar. Yah, setidaknya gak menyesatkan masyarakat lah (meskipun kalo menurut gw, sinteron itu sendiri cukup sesat, hahaha, just kidding!)

Well, setidaknya rasa penasaran gw terobati. Apakah gw masih akan menonton CHSI? Kayaknya gak deh, no matter how addicting it is! Mendingan ketagihan makan bubur aja. (Ooops, Tukang Bubur Naik Haji fans alert!!!)

Rabu, 14 Mei 2014

Tiket kereta, AARRGGHHH !!!!!

Jadi, weekend minggu lalu, gw stay di Jakarta buat beberapa hari, karena ada psikotes lowongan kerja dari suatu perusahaan (wish me luck ;) !). Dari hari Sabtu, sampai hari Senin. Nah, Senin ini hari terakhir, jadi rencananya gw mau beli tiket pulang ke Cirebon buat Senin malam. Oh ya, selama di Jakarta, gw sewa kamar kos gak jauh dari kosan kakak gw.

Tadinya, pas Minggu malam, gw udah ngasih tau ke kakak gw, Senin pagi gw mau ke Gambir buat beli tiket, tapi kakak gw bilang, "Gak usah, mending booking via telepon aja, nanti tinggal bayar ke minimarket.". And, sebagai adik yang baik, gw nurut apa kata kakak gw.

Senin paginya, sebelum kakak gw berangkat kerja, gw udah ngingetin kakak gw, supaya begitu kakak gw sampe di kantor, segera telepon KAI121 buat booking, supaya sebelum jam 10 udah bisa gw bayar ke minimarket, coz jam 10 gw harus segera berangkat buat interview jam 11. Dan kakak gw mengiyakan.

Sampe jam 10 lebih, gw tunggu gak ada kabar. Kesel, gw langsung berangkat ke halte TransJakarta terdekat (Tosari ICBC). Pas gw lagi di dalem bus TransJakarta, kakak gw sms ngasih info kode booking, dan batas waktu pembayaran jam 1 siang. Hadeuh, kenapa gak dari tadi? Bukannya gw manja, tapi gw bukan orang Jakarta, di mana gw bisa cari-cari minimarket buat bayar tiket kereta? Gw coba inget-inget, dan setau gw, di sekitar lokasi interview (deket halte Kwitang), gak ada minimarket. Akhirnya, gw putusin ntar aja habis interview gw langsung ke Gambir buat bayar tiket kereta deh, meskipun gak yakin, sempet gak  gw nyampe di Gambir sebelum jam 1 siang.

Untungnya, interview tepat waktu dan tidak bertele-tele. Gw langsung cabut. Btw, selama gw di Jakarta ini, gw ngerasa kangen banget sama sepeda motor gw. Gila, sumpek gw naik bus TJ. Misal, pas gw mau balik ke kamar kos sewaan gw. Dari halte Kwitang, gw naik TJ ke arah Senen. Dari Senen, gw naik TJ arah ke Harmoni, Di Harmoni, gw naik TJ yang ke arah Blok M. Baru deh, ntar gw turun di halte tosari ICBC. Yang gw bayangin selama di dalem bus, cuma satu. "Kalau naik motor pasti jauh lebih efisien".

Anyway, akhirnya gw nyampe di Gambir. Di Gambir, gw tanya ke petugas Customer Service. Ternyata, kode booking gw harus bayar via minimarket, karena perjanjian booking bayarnya ke minimarket. Oke, dalam keadaan panas, keringetan, lepek, lelah, gw jalan ke Al****rt. Di situ, sambil beli air mineral dingin, gw ke kasir, ternyata kata kasirnya sistem mereka lagi Offline.

Dari Al****rt, gw jalan ke Se***-*****n. Ternyata sama, sistem mereka juga lagi offline. Fine, dari dua minimarket yang ada di bagian Selatan Gambir itu, gw jalan kaki lagi ke In*****et yang ada di bagian utara Gambir. Sebelumnya, gw tahu kalau stasiun Gambir itu besar, tapi dalam keadaan lelah, gw ngerasa luas satsiun Gambir bertambah tiga kali lipat. Sampai di In*****et, Puji Tuhan, sistem mereka online. Dan gw liat jam, ternyata jam 12.50. Sekali lagi Puji Tuhan, bookingan gw belum hangus. Gw pun bayar bookingan tiket gw di In*****et.

After that, gw jalan ke pintu utara Gambir buat cetak tiket mandiri. Sekali lagi, kesabaran gw diuji di sini. Di pintu utara, unlike pintu Selatan, cuma ada 2 kompi buat cetak tiket mandiri, mana yang satu kompinya error. Akhirnya, gw ngantri di satu kompi itu.

Pas gw ngantri, antrian depan gw ada 2 orang, yang satu pria, yg satu wanita (halah). Yang pria, haduh, itu cetak tiket sampe belasan tiket. Gila tuh orang, mau beli tiket buat orang-orang satu kampung kayanya. Meskipun lama, gw masih mencoba untuk tetap sabar.

Setelah si pria selesai, giliran si wanita. Gw liat, si wanita megang 4 receipt pembayaran via ATM Ma****i. Gw pikir, haduh, mudah-mudahan cepet. Ternyata, harapan gw gak terkabul. Itu si wanita, entah kenapa, LAMBRETA! Kelakuan dia itu, bikin KESEL!! Setiap dia cetak 1 tiket dari 1 receipt, dia ngecek tiketnya yang udah di-print, balik ngeliat ke receiptnya lagi, balik ngeliat ke tiket-nya lagi, terus diulang begitu terus berkali-kali sampai dia cetak tiket dari receipt dia yang ketiga. Pas dia mau cetak tiket dari receipt yang ke-empat, tiba-tiba virtual keyboard di layar kompinya menghilang entah ke mana (kompi buat cetak tiket mandiri di stasiun Gambir semuanya pake kompi layar sentuh). Dan dengan muka poker face tapi dengan nada panik, dia nengok gw dan bilang, "Mas tolong mas, 'huruf' nya hilang Mas!" And yeah, dia nyebut virtual keyboard itu 'huruf'!

Saat tuh wanita nengok and minta tolong ke gw, entah kenapa, mungkin karena lelah+keringetan+kucel+lepek, kesabaran gw habis, dan yang gw lakukan adalah . . .

"OHH MY GOODDD!!!!" Gw teriak kenceng di situ. Sesaat gw liat, orang-orang di antrian pada ngeliatin gw. Gw gak peduli, gw melengos pergi, melangkah pergi dari pintu utara, menuju pintu selatan.

Di pintu selatan, Puji Tuhan, ada 4 kompi di situ dan semuanya kosong. Akhirnya, gw bisa cetak tiket dengan tenang. Setelah gw masukin kode booking, printer pun mencetak tiket. Btw, kertas buat cetak tiket itu jenisnya continuous form. Entah mungkin karena karma teriak-teriak di pintu utara sebelumnya, pas gw mau lepasin tiket gw,

"SREEKK!!" Ujung tiket gw SOBEK !!!

Dan, yang gw lakukan berikutnya, "DAMN MOTHERF****RRRR!!!!"

Ngeblog lagi lah . . .

Hai blog? Haduh, udah lama banget nih gw ga nge-blog. Memang sih, sebelumnya juga gw punya blog tapi jarang di-update, karena memang sebenernya gw bukan orang yang terbuka buat nyeritain segala macam kehidupan gw, but well, coba aja deh.

Alasan lain, gw ngerasa, mungkin blog ini bisa jadi semacam "tempat pelarian" buat gw. 4 bulan terakhir ini banyak masalah yang gw hadapi, terutama masalah pekerjaan. Udah 4 bulan berstatus jobseeker, tapi belum ada pekerjaan yang cocok. Well, lebih tepatnya, belum ada perusahaan yang cocok sama segala 'keunikan' gw.

Beruntungnya, gw punya keluarga yang 'ada' buat gw. I mean, mereka tetep kasih support, dan menghibur gw di saat gw sedang down, terutama saat gw ditolak oleh banyak perusahaan.

Gw harus tetep semangat! Mungkin ini adalah ujian dari Tuhan, dan gw harus bisa menjalani ujian ini. Dan gw tahu, Tuhan gak akan ninggalin gw begitu aja.

:)

Sabtu, 09 Juni 2012

Dokter mata, gak jelas!

Gw mau cerita nih, masalah dokter mata keluarga gw.

Jadi ceritanya, 1 keluarga gw, dari yang paling bontot ampe yang paling tuwek, semua berkacamata. Sampe-sampe beberapa orang pernah bilang, "wah, pada pake kacamata semua ya, pinter-pinter berarti." Well, I'm flattered. Pinter sih emang gw, pinter bo'ong, pinter ngeles, pinter boker, dan lainnya deh.

Kalau kalian jemaat di gereja gw, kalian bakalan gampang deh nyari keluarga gw kalau lagi ngumpul. Loe tinggal duduk di barisan depan, and liat 1 keluarga yang duduk berjejer di satu bangku . Kalo tuh satu keluarga pake kacamata semua, voila, loe dah berhasil nemu keluarga gw. Tinggal cari cowo yang paling muda, ganteng, sexy, di barisan itu, kamu udah berhasil liat gw.

Nah, akhir tahun 2011, papi gw masuk rumah sakit, operasi gitu. Some day di siang hari, Mami gw tiba-tiba bilang ke adik gw,

Mami : ke, katanya mau periksa mata, ntar sore periksa aja ke klinik spesialis di rumah sakit ini.

Jadi ceritanya, adek gw lagi sering ngeluh ga jelas gitu, katanya kacamatanya dah gak cocok, minusnya nambah. Segala alasan pun dipake, dari yang mulai optiknya preketek lah, ga bisa periksa mata dengan jelas lah. Adek gw nuntut maunya diperiksa ke dokter. FYI, adek gw nih waktu itu matanya udah minus 2,5. Duh, kadang gw ngenes deh ama anak jaman sekarang. Masih SMA kelas 1 tapi udah minus segede gitu. Gw aja pake kacamata pas kuliah, dan itupun hanya minus 0,5. Lagian adek gw sih, kadang kemalesan juga, segala dia lakuin di tempat tidur. Belajar ambil tiduran di tempat tisur, baca buku juga, make laptop juga. Untung aja dia kagak ikutan pipis di tempat tidur. Itu kan namanya ngompol.

So anyway, gw temenin lah tuh dia ke klinik spesialis. Jadi tuh klinik spesialis masih di satu komplek rumah sakit, tapi udah pisah gedung. Sampe depan gedung,

Gw : Tuh, di depan ada daftar nama dokternya. Liat noh, dokter matanya siapa,


Adek gw : (mencari) Oh, ini nih, namanya dokter F****

Sorry ya, gw ga bisa nyebut nama tuh dokter. Selain gw takut dia ngebaca blog gw n bakal nuntut gw, gw kasian aja nyeritain keanehan dia di sini dengan menyebut nama aslinya.

Setelah daftar, ama suster resepsionis kita disuruh tunggu, katanya tuh dokter baru dateng jam 7. gw ama adek gw pun  nunggu di lobby.

Lagi asyik ngomongin pengunjung lain di klinik ama adek gw, gw liat jam di hape dah jam 7 kurang. Tiba tiba, masuk seseorang lewat pintu (ya iyalah lewat pintu, masa lewat lobang WC). Dari pakaian dan jubah putihnya, gw asumsi dia adalah seorang CS, eh, dokter.

Tapi, ya ampun tuh dokter, gila! Mukanya serem banget, man! Idih, ada kagak ya pasien yang mau konsultasi ama dokter itu. Mukanya itu loh, nyeremin, mana tinggi gede gitu lagi. Kaya jin . . .

Gw : (berbisik) Idih, ke, jangan2 itu lagi dokter matanya,


Adek gw : Aduh jangan deh, serem banget gitu mukanya, mudah2an bukan deh,

Gila ya, menurut gw, kalau gw presiden, or at least menteri pendidikan, gw bakalan bikin satu peraturan baru. Tiap calon mahasiswa yang mengikuti seleksi di jurusan kedokteran di universitas manapun, harus mengikuti seleksi wajah, di samping seleksi akademik. Wajah seorang dokter tuh harus OK, at least enak dipandang lah, jangan kaya dokter yang satu ini. Idih, lebih mirip jin daripada dokter.

Gw ama adek gw liatin tuh dokter serem jalan ke mana. Dia jalan ke arah, yeah thank God, ternyata dia berjalan ke arah ruangan dokter spesialis lain, bukan mata. Gw liat muka adek gw jadi lega banget.

Pas abis dokter nyeremin itu dateng, ternyata suasana di luar hujan. Yah, tuh dokter serem pembawa suasana buruk nih, abis dia dateng malah hujan.

15 menit kemudian, muncul seseorang, cowok, masuk ke klinik. I wonder siapa nih orang, basah kehujanan gitu. Pas mendekati resepsionis, tuh orang,

Suster resepsionis : Aduh, dokter darimana aja, kok baru dateng? Udah setengah 8 loh dok,


Orang itu : (dengan gaya agak ngondek tangan melambai) Iya nih sus, saya kehujanan, basah deh jadinya.

OMG, tuh orang dokter? kok gayanya agak ngondek gitu sih? Yang sebelumnya dateng dokternya nyeremin, dateng lagi satu ini malah ngondek. Ntar dateng satu lagi dokter bakalan kayagimana nih dokternya? Jangan-jangan, seksi kaya Jupe (ngarep . . .)

Gw ama adek gw gak bisa nahan ketawa. Tapi tetep ditahan ding, kita ketawa ambil cekikan kecil, kalo gak ditahan, ketawa gw ama adek gw bakalan menggelegar,

Gw : (cekikan) Ya ampun ke, dokternya, kikikik . . .


Adek gw : (cekikan luar biasa) Kikikiki (gak bisa ngomong dia, cekikikan menahan ketawa yang luar biasa )

Tiba-tiba, gw tersadar akan sesuatu,


Gw : Ke, jangan-jangan ituh dokter matanya,


Adek gw : (terdiam dari cekikikan)

Gw ama adek gw pun ngeliatin tuh dokter melangkah, and yap! Dia masuk ke ruangan spesialis mata.

Adek gw pun pasrah. Pasrah bukan karena gak suka ama dokternya. Tapi pasrah karena dia musti nahan ketawa selama pemeriksaan matanya entar.

Gw mencoba untuk tetep keep open mind sama dokter F. Mungkin luarnya aja ngondek, tapi pas berhubungan ama pasien, dia bakalan jadi serius.

Giliran adek gw pun akhirnya muncul. Pas masuk ruangan dokter F,

Dokter F : Ya silakan masuk, ayo masuk, jangan malu-malu.

Yap, I close my mind! Gw ga mau masuk ruangan loe dok, berasa mau diculik bencong.

Gw ama adek gw pun duduk.

Dokter F : Jadi, siapa nih yang mau diperiksa.


Gw : Ini dok adik saya, katanya dia ngerasa minus matanya nambah. Udah gak cocok katanya.


Adek gw : Kikikik (cekikikan kecil)

Akhirnya, gw eh adek gw pun diperiksa sama tuh dokter. Sepanjang pemeriksaan , tuh dokter ketawa-ketawa aja,

Dokter F : Ya ampun hahaha, jadi udah yang ukuran (lensa) ini masih belum keliatan huruf yang di sana?  hahahaha . . .


Adek gw : Hahahahaha (melampiaskan ketawanya yang sudah ditahan dari tadi) iya dok, ahahahaha,


Gw : (duduk di kursi, ngeliatain adik gw diperiksa matanya sambil cekikikan lagi) Kikikikik . . . .

Singkat kata, ternyata minus adik gw udah sampe minus 4. Adek gw pun dikasih resep obat ama surat rujukan pembuatan kacamata di optik.

Keluar klinik, gw ama adek gw ngelampiasin ketawa sepuasnya. Gila ya, ternyata dokter juga manusia. Ada-ada aja yang aneh-aneh.

Ketemu mami gw, gw ama adek gw pun ceritain tentang tuh dokter, mami gw nanya,

Mami gw : Dokter matanya dokter F? Bukannya dokter F tuh bukannya cewek? Namanya aja cewek,

Saat itu, gw ga begitu peduliin apa yang dibilangin ama mami gw.

++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++

Minggu ini, pertengahan bulan Juni, gw sengaja pulang ke rumah, ada banyak hal yang mau gw urusin. Nagmbilin baju buat persiapan KKN, minta ttd lembar pengesahan ke pembimbing teknis kerja praktek gw di perusahaan. Pas di rumah,

Mami gw : Ke, liat surat dari dokter mata punya mami ga?


Adek gw : Ga liat,


Gw : Habis periksa mata ma?


Mami gw : Iya nih, ada problem nambah di mata.
Gw : Periksa ke dokter mana ma?


Mami gw : Ke dokter F lah, siapa lagi? Dokter spesialis mata di rumah sakit askes kita kan yah dia.
Tiba-tiba, adek gw ketawa sekenceng-kencengnya.,

Adek gw : Buahahahaha,


Gw : Kenapa anda, ketawa ketawa?


Adek gw : Hahaha, tau gak ren, hahaha, dokter F itu perempuan loh, hahaha . . .


Gw : Hah, yang bener, masa sih? Waktu itu kan kita liat, dia kan cowok,


Adek gw : Bener kok cewek, kemaren keke temenin mami ketemu dokter F dia pake kerudung lho,


Mami gw : Makanya, waktu itu mami juga kan bilang, dokter F itu tuh perempuan,

Gw shock. Masa sih dokter F itu cewe? Gw yakin yang waktu itu gw liat ama adek gw itu cowo, biarpun tuh cowo emang melambai> Atau jangan-jangan, dia melakukan operasi transgender? Aduh masa sih, gw gak percaya ah . . .

Gw : Anda liat wajahnya ga ke, masa iya sih,


Adek gw : Aduh, gw lupa wajahnya. Terakhir kan gw periksa ama dia 6 bulan yang lalu,
Gw : Masa lupa sih,

Gw masih gak percaya, gw pun tanya lagi ke mami

Gw : Ma, masa sih dokter F itu cewe?


Mami gw : Iya kok,


Gw : Orangnya yang suka ketawa2 bukan ma?


Mami gw : Iya,


Gw : yang agak feminim bukan?


Mami gw : Agak feminim gimana maksudnya? semua cewe ya ada sisi feminimnya lah,


Gw : Tapi, 6 bulan yang lalu rendy liat, dadanya kempes kok, (mulai kurang ajar nanyanya gw, ama orangtua lagi)


Mami gw : (udah mulai risih) Udah deh ah, pokoknya dokter F itu perempuan. Mungkin waktu itu orang lain kali yang kalian liat.

Gw bener-bener gak nyangka sekaligus ngeri. Mungkinkah dokter F yang gw temui 6 bulan lalu yang adalah seorang cowo sama dengan dokter F yang kemaren mami gw temuin yang adalah seorang cewe?

Sampai cerita ini dimasukin ke blog, gw masih belum tau, status jenis kelamin yang jelas tentang dokter F itu.
Ga usah dipikirin deh . . .

++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++

Confirmed!  Dokter F ternyata memang perempuan. Beberapa anggota keluarga gw, udah ada yang kenal dr. F lama. Paman gw, dia bilang, dr. F memang perempuan, soalnya dia udah lama kenal and konsultasi ama dr. F, jauh sebelum gw pake kacamata. Jadi ternyata memang bener, dr.F itu cewek.

Nah, trus siapa dong dokter mata ngondek yang gw ama adik gw liat dulu itu? Masih menjadi misteri, dan biarlah tetap menjadi misteri. Yang bisa kita lakukan, biarlah dia tenang di alam sana. Alam bencong !!!

Baru Kenal One Direction


Baru Kenal One Direction
            
Beberapa bulan lau, kalau gak salah bulan Mei, pas momen long-weekend, hari Kenaikan Yesus, gw balik pulang ke Cirebon. Yes, of course, mahasiswa gak betahan di daerah perantauan kaya gw mah jangan ditanya! Selalu memanfaatkan tiap kesempatan untuk pulang, walaupun sedikit. Buat gue gak satu hal pun yang bisa menghalangi niat gue buat pulang e rumah, kecuali, kuliah!
           
Ceritanya, pas mendekati tanggal musti balik ke daerah masing-masing (huhuhu . . . ;(), gw nemenin kakak gw beli tiket untuk ke Jakarta di Stasiun Cirebon. Nah, pas di tempat agen penjualan tiket, kebetulan tuh TV yang nongkrong di tempat tuh agen make TV kabel. Tv itu lagi nongol Channel V. Bukan, bukan channel porno, loe mikirnya jorok ah! Tuh channel nayangin musik semua isinya (masa kagak tau sih). Kebetulan lagi muter video clip sekelompok boyband, dengan lagunya yang apik. Video clipnya itu temanya mereka lagi main di pantai gitu. I wonder who are they,

Kakak gw : Ih ren, siapa tuh di Channel V, keren2, lagunya enak, Icha pernah denger di mana gitu,

Gw : Kagak tau gw,

Kakak gw : Enak didenger lagunya, masa gak tau sih . . .
           
Idih kakak gw, maksa banget deh ah gw musti tau. Loe aja yang tinggal di Jakarta kagak tau ini lagunya siapa, apalagi gue, yang tinggal di daerah pedalaman Purwokerto!!
            
Well, awalnya gw ga begitu peduli ama video clip itu. Males ah, ntar kalo gw liatin ntar gw dikira homo lagi, demen ama cowo2 muda seger. Tapi, makin lama didenger, pikir gw, lagunya enak juga ya, asyik, ngepop bgt, selera gw!
          
Gw tongkrongin tuh video clip, and di akhirannya ada tulisan penyanyi and judul lagunya. Oh, ternyata One Direction, judulnya What Makes You Beautiful. Aduh, ini mereka boyband baru ya, gw baru pernah denger nih, lagunya asyik.
            
Karena kakak gw kelamaan beli tiket, gara2 komputer agennya error, akhirnya gw tongkrongin terus tuh Channel V, and gw dapet lagi nonton 2 video clip mereka yang lain, yang judulnya One Thing ama Gotta Be You. Ternyata, gak salah, mereka bukan sekedar boyband kelas ecek2 kayak Smash. Suara mereka bagus2, lagunya juga asyik.
            
Akhirnya, kakak gw dapet tuh tiket kereta, gw ama kakak gw pun menuju parkiran, balik pulang. Di jalan gw mikir, ntar malem di rumah gw download ah video clipnya d Youtube.
Sampe di rumah, malem, gw pun download vcOne Direction di Youtube.

Tiba-tiba, adek gw muncul,

Adek gw : Ren, pinjem laptop,

Gw : Buat apa?

Adek gw : Mau download something, important!

Gw : Lah, anda kan punya laptop,

Adek gw : Lagi dipake sama si icha internetan, buruan ah pinjem laptop anda,

Gw : Lah, rendy juga lagi download,
            
Tiba-tiba, entah kepikiran darimana, muncul ide gw. Gw pengen begaya sok gaul ah di depan adek gw,

Adek gw : Lagi download apa sih?

Gw : Nih, lagi download video clip. Nih, ada penyanyi baru loh, boyband! Keren dah suaranya, lebih bagus daripada Smash! Nih liat nih, pasti belum tau anda,
           
Pas adek gw liat laptop gw, dia ketawa terbahak-bahak

Adek gw : Buahahahahaha / / / /

Gw : Kenapa?

Adek gw : Ya ampun, buahahaha (masih ketawa aja nih adek gw) Hari gini baru tau One Direction? Buahahaha, udah basi kali!! Udah terkenal dari taun kemaren! Temen2 Keke di sekolah udah pada heboh ngomongin mereka dari taun kemaren! Telat anda mah, buahahahah . . .
            
Yah, begitulah nasib gw! Gak pernah bisa lebih gaul masalah beginian dibandingkan adek gw! Mau sok gaul, malah di skak mat ama adek gue. Susah deh, kalo mahasiswa culun kaya gue mau adu gaul ama adeknya sendiri yang masih SMA/ababil, kagak pernah menang!!!

Kamis, 17 Februari 2011

OPAK, where are you ???

"PA bu h**ti: silakan join diGroup "OPAK". Jarkom."

Di saat bersantai ria di dunia maya, tiba-tiba, SMS itu datang, muncul di HP saya yang ternyata kiriman seorang teman dekat yang sangat mencintai kucing. Terus terang, awalnya isi SMS itu memberi harapan pada saya akan kejelasan hidup saya.

Maksud saya adalah, dengan adanya grup itu, saya bisa berkomunikasi maya dengan dosen PA (academic councelor) saya, sehingga saya bisa bisa berkonsultasi tanpa bertatap muka, dan juga menentukan kapan tatap muka untuk menandatangani KRS. Jujur sebetulnya saya agak malas mengurus KRS, cause hal itu bisa menyebabkan liburan saya yang harusnya 1,5 bulan menjadi 1 bulan saja. Jadi, dengan adanya grup ini, memberikan saya harapan bahwa saya bisa berkonsultasi di grup dan menemui dosen hanya untuk tanda tangan saja. Easy!

Segera setelah mendapatkan SMS itu, saya mencari grup tersebut dengan semangat 45 di FB. Dan ternyata, hasilnya nihil a.k.a gak ketemu.

Karena gak ketemu, segera saya bales SMS teman saya tersebut. Oh ya, sebut saja teman saya itu Misscathy.

"OPAK, aq nyari kok ga ada, invite aq dong"

SMS pun terkirim, saya menunggu, 5 menit, 10 menit, 15 menit, kok lama banget ya? Entah karena masalah jaringan, atau mungkin Misscathy senang melihat saya menderita karena tidak menemukan grup itu. Tapi kemudian muncul jawaban postif di otak saya, 'mungkin Misscathy lagi sholat', mengingat betapa taatnya dia akan ajaran agamanya.

Saking stressnya saya mencari grup ini, saya sampai menulis status di Facebook mengenai keberadaan si OPAK ini. Teman saya yang mencari grup itu pun ikut berkomentar, minta di-invite. Mau gimana di-invite coba, saya saja belum menemukan.

Sambil menunggu jawaban SMS dari Misscathy, saya tetap mencari keberadaan OPAK tersebut. Mengingat OPAK, saya juga jadi teringat opak, keripik yang ukurannya besar yang ukurannya cukup besar itu. Entah kenapa sekarang sulit sekari mencari opak. Teringat opak, teringat juga akan serial "Keluarga Cemara" yang dulu ditayangkan di sebuah stasiun tv swasta. Mengingat betapa gigihnya keluarga itu mencari nafkah, termasuk sang anak sulung, Euis, yang mau berjualan opak demi mambantu keuangan keluarganya.

Di tengah lamunan saya itu, tiba-tiba SMS dari Misscathy datang. Dan ketika saya membacanya,

"Mlz ah, q buka pk hp. Owh mgkn cm admin yg bs invite q j d add ibunya og."

Saya membutuhkan waktu kurang lebih 5 menit untuk mencerna SMS dari Misscathy ini. Saya bingung, sudah kuliah 3 semester, tapi bahasa SMS nya masih seperti ababil a.k.a abg labil. Untung saja ga pake huruf besar kecil k3K gEneEhh. Dan ternyata maksud dari SMS itu adalah bahwa dia sedang tidak online, dan dia mengetahui grup itu pun karena di-invite langsung oleh dosen PA saya itu.

Saya bingung, kenapa hanya Misscathy yang di-invite? Tidak mungkin dosen PA saya itu tidak mengingat saya. Karena dosen PA saya hafal semua mahasiswa bimbingannya. Sempat terlintas pikiran negatif, tapi kemudian pikiran positif menyusul muncul di otak saya. Mungkin maksud dosen PA saya, dia hanya meng-invite Misscathy, supaya nanti Misscathy yang meng-invite mahasiswa bimbingannya yang lain. Yeah, that make sense.

Saya pun mencoba merayu Misscathy lagi, karena ternyata teman-teman saya yang lain juga ternyata mencari keberadaan grup itu di FB.

Saya pun kembali mengirim SMS pada Misscathy,

"ayo dong invite aq, kalo kamu dah join bisa invite aq, bu ***** ga invite aq."

Dan, SMS pun terkirim. Dan sekali lagi, saya harus menunggu balasannya cukup lama. Mungkin masalah jaringan, mengingat daerah kampus dan rumah Misscathy yang berada di daerah pegunungan itu cukup sering mengalami gangguan sinyal

Dan, akhirnya Misscathy pun membalas,

"Krs tgl d ats tgl 26 cz tgl segitu khs katany ru kelar, tapi ambil kertas krs dah bs dAmbl dg mNunjukkn bukti pLunasan pByrn"

Again, I take more than 5 minute to read and understand that message.

Terus terang, saya agak bingung dengan isi SMS dari Misscathy itu. And then, the lamp show up in my head.

Mungkin maksud Misscathy adalah, dia mengirim SMS tentang isi dari grup OPAK itu. I dont really get it. Saat saya mencoba mengirim SMS lagi pada Misscathy, dia tidak membalas lagi. Mungkin, saya mengganggu her quality time with her lovely cat. Tapi setidaknya, saya senang, karena jadwal publish KHS yang agak telat, jadi saya masih bisa menikmati liburan beberapa hari lagi.

Hmm, what a day !


(also posted in http://portofrendy.blog.unsoed.ac.id)